Friday, July 21, 2006

Hati-hati dengan Fokus Anda, Ia Akan Jadi Kenyataan

You are what you focus on. Kira-kira begitulah yang
dimaksudkan oleh Joe Vitale dalam bukunya The Attractor
Factor. Fokus anda akan jadi kenyataan. Masalahnya, fokus
kita itu sering ke arah mana? Ke arah yang negatif atau
positif. Secara tidak sadar kita sering berfokus ke yang
negatif.

Kalau kita fokus kepada yang negatif, pasti itu akan jadi
kenyataan. Kita sering tanpa sengaja memfokuskan perhatian
kepada yang negatif. Mungkin itu sudah nature-nya kita
atau pengkondisian dari lingkungan. Secara otomatis kita
akan selalu fokus kepada yang negatif. Contohnya: Anda
mengalami kendala untuk memulai usaha. Alasannya adalah
waktu yang terikat dengan urusan kantor. Kenyataan yang
akan terjadi adalah, anda tidak akan pernah memulai karena
fokus anda adalah kepada ALASAN yang pada akhirnya akan
menjadi penghambat anda untuk maju bertindak.

Kita fokus kepada masalah, yang terjadi adalah masalah
semakin bertambah. Fokus kepada alasan, maka akan semakin
banyak hambatan yang dihadapi. Fokus kepada kekurangan,
maka kita akan semakin kekurangan. Begitulah kekuatan
pikiran ini mengarahkan kita kepada yang kita pikirkan.
Pikiran bawah sadar kita tidak bisa membedakan yang
negatif atau positif. Baginya, semua adalah positif. Kalau
tidak percaya, coba ikuti tes berikut ini: Saya ingin anda
TIDAK membayangkan gajah. Apa yang terjadi? Pikiran anda
pasti membayangkan gajah.

Kebalikan dengan itu, kalau kita fokus kepada yang
positif, itu pun akan jadi kenyataan. Kalau kita fokus
untuk menjadi kaya, kita akan jadi kaya. Kalau kita fokus
kepada gaya hidup sehat, kita akan sehat. Kalau kita fokus
kepada mencintai, kita akan dicintai. Kalau kita fokus
kepada memberi, kita akan menerima. Kalau begitu,
sebaiknya mulai saat ini kita harus bertekad untuk selalu
memfokuskan pikiran kita kepada yang positif: kaya, sehat,
bahagia, senang dan sebagainya.

Sayangnya lingkungan kita selalu mengarahkan kita kepada
yang negatif. Mulai dari lingkungan keluarga, kerja,
bahkan pemerintah pun tanpa sengaja selalu mengarahkan
pikiran kita kepada yang negatif dan pesimis. Coba saja
anda ikuti berita di koran, tv, radio. Berapa persentase
berita negatif atau positif? Pasti kebanyakan yang
negatif. Kalau begitu berhentilah nonton tv, baca koran,
dengar berita radio yang isinya negatif itu. Keluarga dan
teman-teman juga sering membawa kita kepada yang negatif.
Komentar-komentar negatif dan umpatan-umpatan kekecewaan
sering kita dengar dari lingkungan pergaulan sehari-hari.
Kalau begitu, tinggalkan saja teman atau lingkungan yang
seperti ini. Minimal, bentengi pikiran kita agar tidak
tercemari pikiran negatif itu. Selanjutnya, cari
lingkungan baru yang positif, produktif dan saling
mendukung.

Saya pun sering tanpa sadar terjebak kepada pikiran
negatif. Kalau sudah masuk kepada pikiran seperti ini,
rasanya seperti menarik pikiran negatif lainnya. Badan pun
rasanya seperti lelah dan lemas. Amarah dan pikiran
negatif itu rupanya menyedot energi tubuh kita. Jika sudah
terjadi seperti ini, biasanya saya segera tersadar akan
kesalahan fokus ini. Segera saya balikkan pikiran menjadi
positif. Hati pun kembali tenang. Tubuh pun kembali
berenergi.

Ayo, mulai saat ini fokuskan perhatikan kepada yang
positif. Bergaullah dengan orang-orang positif. Baca,
dengar, lihat yang positif. Arahkan pikiran hanya kepada
yang positif. Ubah yang negatif jadi positif. Berhentilah
langganan koran. Jangan nonton berita tv. Mulailah baca
buku yang positif. Berlanggananlah bacaan-bacaan yang
positif yang isinya adalah peluang, solusi, inovasi, dan
inspirasi sukses. Sekarang juga. Jika yang masuk ke otak
kita positif, yang keluar pun pasti positif.

(Resources unknown)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home